Nama Ilmiah : Falcataria falcata (L.) Greuter & R.Rankin
Sinonim : Albizia falcataria (L.) / Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W.Grimes
Suku : Fabaceae
Asal Tumbuhan
Sengon merupakan tanaman asli Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Australia. Tegakan alam sengon di Indonesia ditemukan tersebar di Sulawesi, Maluku dan Papua, dan Jawa.
Deskripsi
Pohon sengon umumnya berukuran cukup besar hingga mencapai tinggi 40 m, diameter batang pohon dewasa 1m atau lebih dengan tajuk lebar mendatar. Kulit batang sengon berwarna putih, abu-abu atau kehijauan, bertekstur halus, kadang sedikit beralur dengan garis-garis lentisel memanjang. Kayu sengon pada umumnya ringan, lunak sampai agak lunak. Kayu terasnya berwarna putih sampai coklat muda pucat atau kuning muda sampai coklat kemerahan. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan panjang sekitar 23–30 cm. Anak daunnya kecilkecil, banyak dan perpasangan, terdiri dari 15–20 pasang pada setiap sumbu (tangkai), berbentuk lonjong (panjang 6–12 mm, lebar 3–5 mm) dan pendek kearah ujung. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau pupus dan tidak berbulu sedangkan permukaan daun bagian bawah lebih pucat dengan rambut-rambut halus. Bunga sengon tersusun dalam malai berukuran panjang 12 mm, berwarna putih kekuningan dan sedikit berbulu, berbentuk seperti saluran atau lonceng. Bunganya biseksual, terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, tidak bersekat-sekat dan berukuran panjang 10–13 dan lebar 2 cm. Setiap polong buah berisi 15–20 biji. Biji sengon berbentuk pipih, lonjong, tidak bersayap, berukuran panjang 6 mm, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi kuning sampai coklat kehitaman jika sudah tua, agak keras dan berlilin. Sengon dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah kering, tanah lembap dan bahkan di tanah yang mengandung garam dan asam selama drainasenya cukup. Sengon termasuk jenis pionir yang dapat tumbuh di hutan primer, hutan hujan dataran rendah sekunder dan hutan pegunungan, padang rumput dan di sepanjang pinggir jalan dekat laut. Di habitat alaminya, sengon tumbuh pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1600 m, kadang sampai ketinggian 3.300 m
Manfaat
Sengon mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman konservasi dan tanaman produksi. Sebagai tanaman konservasi, tumbuhan ini mempunyai akar tunggang yang kuat tumbuh ke dalam tanah. Rambut akar sengon mempunyai kemampuan menyimpan nitrogen yang berguna menyuburkan tanah. Sebagai tanaman produksi, kayu pohon sengon mempunyai nilai ekonomis yang tinggi walau keawetan dan kekuatannya rendah. Hal ini juga didukung dengan masa tebangnya yang pendek antara 5-7 tahun. Kayunya banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku furnitur, perabotan rumah tangga dan konstruksi. Pemanfaatan kayu sengon di bidang konstruksi ringan, misalnya langit-langit, panel, interior, perabotan dan kabinet. Sebagai perabot, kayu sengon digunakan untuk bahan kemasan ringan (kotak, kotak cerutu dan rokok, peti kayu, peti teh dan pallet), korek api, sepatu kayu, alat musik, dan mainan. Kayu sengon juga dapat digunakan untuk bahan baku triplex dan kayu lapis, serta sangat cocok untuk bahan papan partikel dan papan blok. Kayu sengon juga banyak digunakan untuk bahan rayon dan pulp untuk membuat kertas dan mebel. Daun sengon merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi bagi jenis ternak seperti sapi, kerbau dan kambing.
Status Konservasi
Spesies ini tidak termasuk dalam kategori dilindungi. Dalam assesment IUCN Redlist tahun 2020, F. falcata termasuk dalam kategori LC (Least Concern) / tidak mengkhawatirkan karena jumlahnya yang masih cukup banyak di alam.
Daftar Pustaka
Krisnawati, H., E. Varis, M. Kallio, dan M. Kanninen. 2011. Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor : CIFOR.