Nama Ilmiah : Morus alba L.
Suku : Moraceae
Nama Lain : White Mulberry
Asal Tumbuhan
Merupakan tanaman yang berasal dari China bagian utara dan telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Deskripsi
Murbei berhabitus perdu. Tinggi tanaman rata-rata mencapai 5-6 meter, tetapi apabila dibiarkan tumbuh alami dapat mencapai 20– 25 meter. Percabangannya banyak dengan arah percabangan tegak, mendatar maupun menggantung. Batang, cabang dan ranting tumbuh dari ketiak daun dan berbentuk bulat. Warna batang tergantung jenis, yaitu hijau, hijau kecoklatan dan hijau agak kelabu. Berdaun tunggal dan terletak pada cabang spiral. Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam, tergantung jenis dan varietasnya, yaitu berbentuk oval, agak bulat, ada yang berlekuk dan tidak berlekuk. Tepi daun bergerigi dengan ujung daun meruncing atau membulat. Permukaan daun ada halus mengkilap, ada juga yang agak kasar. Buah murbei merupakan buah majemuk yang berwarna hijau pada waktu muda dan berubah menjadi merah sampai ungu kehitaman jika sudah tua.
Murbei pada umumnya tumbuh pada ketinggian lebih dari 100 mdpl. Tanaman murbei dapat tumbuh optimal pada ketinggian 400 – 800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 24 – 28°C dan kelembaban udara antara 65-80%. Tanaman ini dapat hidup pada daerah dengan iklim tropis maupun subtropis dengan kondisi curah hujan antara 1.500 – 2.500 mm pertahun. Kondisi tanah optimal bagi pertumbuhan tanaman murbei adalah pH antara 6,2 – 6,8 dengan drainase yang baik. Perkembangbiakan tanaman murbei dapat dilakukan dengan dua cara yaitu generatif (biji) dan vegetatif (bagian tanaman). Cara perbanyakan tanaman Murbei yang umum digunakan di Indonesia adalah vegetatif dengan stek batang.
Manfaat
Buah murbei, juga dapat diolah menjadi minuman segar atau jus serta dapat dikomsumsi langsung. uah tanaman murbei bermanfaat untuk memperkuat ginjal, meningkatkan sirkulasi darah, mengatasi insomnia (sulit tidur), batuk berdahak, sembelit, sakit tenggorokan, sakit otot dan kurang darah. Selain dimanfaatkan buahnya, tanaman murbei juga dimanfaatkan daunnya sebagai pakan ulat sutera dan pakan ternak ruminansia.
Status Konservasi
Berdasarkan IUCN Red List of Threatened Species, murbei digolongkan ke dalam tanaman dengan status Least Concern atau LC. Keberadaan atau populasinyanya di alam juga masih dalam status stabil dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat.
Daftar Pustaka
Isnan, W., dan N. Muin. 2015.”Tanaman Murbei Sumber Daya Hutan Multimanfaat”. Info Teknis EBONI Vol. 12 No. 2 : 111 – 119.
Juniarti, P.I. 2019. “Budidaya Tanaman Murbei”. Diakses pada 8 Agustus 2022. http://dishutbun.jogjaprov.go.id/arsip/pilihartikel/510