Nama Ilmiah : Aleurites moluccanus (L.) Willd.
Suku : Euphorbiaceae
Asal Tumbuhan
Kemiri merupakan tumbuhan asli dari daerah Indo-Malaysia yang diintroduksi ke kepulauan Pasifik oleh bangsa Aborigin.
Deskripsi
Tumbuhan ini tergolong pohon berukuran sedang yang tingginya mencapai 20 m (pada area terbuka rata-rata tingginya 10-15 m). Kulit batangnya bertekstur halus, berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis vertikal halus. Batang dapat mencapai diameter 90 cm, tidak terlalu tegak, berkayu, memiliki tipe percabangan simpodial dengan cabang samping tidak beraturan, melebar dan menyebar. Daun berbentuk khas dengan tulang daun menyirip berjumlah 3-5 dari pangkal daun, berupa daun tunggal, duduk daun berseling, berbentuk bulat telur atau lanset, dengan pangkal tumpul dan ujung runcing, tepi daun rata atau bergelombang, permukaan atas licin dan permukaan bawah halus. Helai daun berukuran panjang 10-20 cm dan lebar 7-11 cm dengan 2 kelenjar yang mengeluarkan getah berasa manis di persimpangan pangkal daun dan tangkai daun. Permukaan daun muda berwarna keputihan dengan kilap keperakan yang berubah menjadi hijau tua saat dewasa. Tangkai daun berbentuk silindris berwarna hijau sepanjang 5-6 cm. A. moluccanus merupakan tumbuhan berumah satu, bunga majemuk berwarna putih kehijauan, berbentuk malai, muncul di ujung cabang. Buah berkeriput, berbentuk bulat telur, beruas-ruas, saat muda berwarna hijau dan menjadi cokelat saat tua. Kulit biji keras, berwarna hitam, bertekstur kasar, berbentuk elips dengan ukuran 2,5-3,5 cm, berdaging, berwarna putih kecoklatan dan mengandung minyak. Akarnya merupakan akar tunggang berwarna cokelat.
Manfaat
Kemiri memiliki beragam manfaat. Daging biji disangrai dan digunakan sebagai bumbu masakan. Daging biji ini bersifat laksatif, sehingga membantu mengatasi sembelit. Minyak yang terkandung dalam daging biji berkhasiat untuk menumbuhkan rambut, selain dapat digunakan sebagai media penerangan. Di Jawa, kulit batang kemiri digunakan untuk obat disentri, sariawan dan diare. Di Jepang, bagian korteks batang mengandung tanin yang dapat digunakan sebagai anti-tumor. Di Sumatera, biji ditumbuk dan dibakar dengan arang dan dioleskan di sekitar pusar untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut. Bagian daun sering dimanfaatkan sebagai obat sakit kepala dan gonorrhea oleh penduduk Sumatera. Kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Status Konservasi
Spesies ini tidak termasuk dalam kategori dilindung. Dalam assesment IUCN Redlist tahun 2017, A. moluccanus termasuk dalam kategori LC (Least Concern) / tidak mengkhawatirkan karena jumlahnya yang masih cukup banyak di alam.
Daftar Pustaka
Krisnawati, H., M. Kallio dan M. Kanninen. 2011. Aleurites moluccana (L.) Willd. Ecology, Silviculture and Productivity. Bogor : CIFOR.
Susilowati, A., A. Dalimunthe, H.H. Rachmat, D. Elfiati, P.Y. Sinambela, I.M. Ginting, and S.H. Larengkeng. 2020. Morphology and Germination of the Candlenut Seed (Aleurites moluccana) from Samosir Island North Sumatra. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science 454 (2020) 012156.