Nama Ilmiah : Ficus benjamina L.
Suku : Moraceae
Asal Tumbuhan
Beringin adalah tumbuhan asli dari daerah tropis dan subtropis di Asia dan Australia.
Deskripsi
F. benjamina merupakan pohon besar, tinggi dan rindang dengan tinggi mencapai 20-25 m. Batang pohon beringin tegak, berbentuk bulat, kulit batang berwarna cokelat kehitaman dengan permukaan kasar, dan memiliki tipe percabangan simpodial. Pada batang pohon beringin muncul akar gantung (akar udara) yang menjumtai ke bawah, sedang akar pokoknya merupakan akar tunggang yang kuat dan kokoh. Daun pohon beringin adalah daun tunggal bertangkai pendek, terletak bersilang berhadapan, berukuran panjang 3-6 cm dan lebar 2-4 cm dengan pertulangan daun menyirip. Bentuk daunnya lonjong, bertepi rata, berujung runcing dengan pangkal yang tumpul. Bunga berupa bunga tunggal berbentuk corong dengan mahkota bulat halus berwarna kuning kehijauan yang muncul dari ketiak daun. Buah termasuk buah buni berbentuk bulat sampai lonjong berukuran 0,5-1 cm, berwarna hijau atau kuning saat muda dan merah hingga cokelat kehitaman saat tua. Biji berbentuk bulat, berwarna putih dan bertekstur keras. Pohon beringin mudah tumbuh di hutan tropis dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 600 mdpl. Selain itu, beringin dapat tumbuh di tempat yang sulit, seperti pegunungan kapur/karst karena perakarannya yang mampu menembus bebatuan dan celah-celah batu kapur. Tumbuhan ini mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, seperti tanah liat, berpasir, asam, basa, dan tempat yang kering.
Manfaat
Beringin dimanfaatkan sebagai pohon peneduh pekarangan, pohon hias dalam pot dan bonsai. Sistem perakaran beringin dapat menyimpan air dengan baik, sehingga beringin dijadikan tanaman konservasi air yang banyak ditanam di sekitar kawasan mata air atau sumber air. Buah beringin menjadi pakan satwa terutama beberapa jenis burung. Akar udara beringin mengandung asam amino, gula dan fenol yang dapat digunakan untuk mengobati pilek, demam tinggi, radang amandel, nyeri rematik sendi, memar, influenza, bronkitis, batuk rejan, malaria, radang usus akut, disentri, dan demam kejang pada anak.
Status Konservasi
Spesies ini tidak termasuk dalam kategori dilindung. Dalam assesment IUCN Redlist tahun 2018, F. benjamina termasuk dalam kategori LC (Least Concern) / tidak mengkhawatirkan karena jumlahnya yang masih cukup banyak di alam.
Daftar Pustaka
Fitrah, P.A., Basir dan M. Asyari. 2018. Perkecambahan Benih Beringin (Ficus benjamina L.) pada Media Tanah, Pasir dan Rockwoll di Rumah Kaca. Jurnal Sylva Scienteae Vol. 01 No. 1
Rindyastuti, R., I.K. Abywijaya, A. Rahadiantoro, R. Irawanto, S. Nurfadilah, F.A. Siahaan, S.A. Danarto, L. Hapsari, D.A. Lestari, J. Damaiyani, dan E.E. Ariyanti. 2018. Keanekaragaman Tumbuhan Pulau Sempu dan Ekosistemnya. Jakarta : LIPI Press.
Sumihadi, Rafdinal dan R. Linda. 2019. Kepadatan dan Pola Penyebaran Ficus spp. di Stasiun Penelitian Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat. Protobiont Vol. 8 (3) : 115-121.